Sunday, 11 October 2015


Setiap kantor/instansi ruang lingkup pekerjaanya tidak akan sama dengan kantor yang lain. Jenis surat yang di urus pun beragam, sesudai dengan dengan bidang pekerjaan yang dilakukan. Contohnya, arsip-arsip di departemen Kesehatan pasti akan berbeda dengan arsip di departemen Pendidikan. Arsip di Perusahaan swasta akan berbeda dengan arsip di lingkungan sekolah.

Bahkan dalam suatu kantor yang mempunyai bagian-bagian/unit kerja berbeda juga tidak sama jenis arsipnya, ada unit kepegawaian, pemasaran, produksi, keuangan, dan lain sebagainya, pasti akan berbeda meskipun pada perusahaan yang sama.


Sistem penyimpanan arsip dikatakan baik apabila memenuhi kriteria-kriteria berikut ini.
  • Mudah dilaksanakan dan digunakan
  • Hemat tenaga dan peralatan
  • Hemat waktu dan biaya
  • Sederhana
  • Fleksibel dan mudah dikembangkan
  • Sesuai dengan fungsi dan tugas pokok organisasi
Seperti telah diterangkan sebelumnya, pada dasarnya semua sistem penyipanan arsip sama baiknya. Namun tidak ada salahnya kita simak hal berikut sebelum memilih sistem penyimpanan arsip yang akan digunakan.

1. Sistem abjad cocok digunakan untuk kriteria berikut ini.
Arsip yang ditangani menyangkut tentang kepegawaian. Arsip kepegawaian ini lebih mudah dan lebih sering dicari berdasarkan nama pegawai. Contoh: unit kepegawaian
Untuk menyimpan arsip nama pelanggan atau nama keanggotaan. Contoh: Perpustakaan, Bank.

2. Sistem subjek cocok digunakan apabila

Kantor/instansinya besar, baik dari segi gedungnya maupun dari ruang lingkup pekerjaanya,
Sistem pengelolaan kearsipan yang digunakan oleh suatu instansi/kantor adalah sentralisasi (terpusat) dan campuran. Kantor instansi yang menggunakan sentralisasi dalam pengelolaan kearsipan berarti semua surat baik aktif maupun in aktif dikelola oleh suatu unit kearsipan sebagai pusatnya. Dengan demikian surat-surat yang dikelola tentunya merupakan surat-surat yang beraneka ragam. Misalnya, ada arsip tentang unit kepegawaian, keuangan, pemasaran, dan sebagainya. Tetapi jika menggunakan sistem desentralisasi, sistem subjek kurang sesuai, karena setiap unit kerja menangani arsipnya sendiri-sendiri, dan arsip yang dikelolanya adalah menyangkut unit kerjanya saja. Misalnya bagian kepegawaian hanya mengurus tentang arsip kepegawaian saja.

3. Sistem Tanggal cocok digunakan, apabila menyangkut masalah keuangan, karena pada umumnya pencatatan keuangan dilakukan berdasarkan transaksi yang terjadi setiap hari, setiap bulan, setiap tahun, dan sebagainya. sehingga bukti-bukti juga disusun secara berurutan berdasarkan tanggal. Contoh: Bagian keuangan.



4. Sistem Wilayah cocok digunakan apabila.
suatu perusahaan mempunyai kantor cabang di berbagai daerah. Contoh: perusahaan transportasi dan Bank.
suatu perusahaan mempunyai bidang-bidang tugas yang berkaitan dengan luar negeri. Contoh: perusahaan ekspor-impor.
suatu perusahaan yang mempunyai daerah pemasaran yang cukup luas di seluruh daerah. Contoh: Kantor pos, Jasa titipan kilat, dan sebagainya.

5. Sistem Nomor cocok digunakan apabila suatu kantor yang penanganan suratnya banyak menggunakan nomor identitas sebagai suatu ciri atau tanda yang melekat pada suatu nama.


contoh:

Rumah Sakit : No. Identitas pasien
Kantor Pos : No. Kode Pos
Bank : No. Rekening
Perguruan Tinggi : No. Induk Mahasiswa
PLN : No. Rekening Listrik

Namun demikian, banyak juga perusahaan atau kantor-kantor swasta dan pemerintah menggabungkan sistem penyimpanan arsip yang satu dengan yang lain.



Hal demikian tidak menjadi masalah, asalkan dengan adanya penggabungan sistem tersebut dapat membuat penyimpanan dan penemuan kembali arsip dilakukan lebih mudah dan lebih cepat.


Contoh:
Sistem subjek digabung dengan sistem abjad
Subjek utama dan sub subjek terdiri dari nama subjek, tapi sub-sub subjek terdiri dari nama orang.

Sistem subjek digabung dengan sistem tanggal

Subjek utama dan sub subjek terdiri dari nama subjek, tetapi sub-sub subjek terdiri dari tanggal surat.

Sistem tanggal digabung dengan dengan sistem abjad

Arsip mula-mula disusun berdasarkan tahun dan bulan. Arsip pada bulan tersebut kemudian disusun berdasarkan nama-nama korespondensi.

Demikian panduan dalam memilih sistem penyimpanan arsip yang sesuai. Semoga menjadi tambahan ilmu bagi kita bersama.

Friday, 9 October 2015



RESEP CAPCAY SAYUR

Sobat Bisnis,  Masakan tumis  sayuran yang enak paling favorit dan spesial adalah capcay sayur, baik berkuah atau digoreng. Capcay goreng disajikan dengan kuah lebih sedikit dan kental atau bahkan bisa juga kering. Selain sayur-sayuran ditambahkan juga daging dan hati ampela ayam serta udang sehingga makanan ini menjadi enak dan spesial.


Mempersiapkan bahan-bahan capcay memang agak ribet, tapi cara memasaknya mudah karena semua bahan dimasak dengan cara dicampur sehingga menjadi menu komplit hanya dalam satu hidangan saja. Selain itu kita juga bisa meniadakan variasi bahan-bahan tertentu sesuai selera untuk membuat capcay yang lebih sederhana, berikut adalah kreasi resep yang bisa menjadi rekomendasi untuk membuat capcay sayur :


Bahan dan Bumbu :
1 potong paha ayam, potong-potong kecil
1 hati ampela ayam, iris tipis
1 buah wortel, iris tipis
1 buah tomat, belah empat
1 batang daun bawang, iris menyerong
2 helai kol muda, potong-potong
5 butir jamur bulat, belah
150 gram bunga kol, rebus setengah matang, lepaskan bongkolnya potong sedikit tangkai
100 gram udang kecil, kupas kulit
4 butir bawang merah, tumbuk kasar
2 siung bawang putih, tumbuk kasar
½ sdt tepung maizena, campur sedikit air
15 lembar kapri secukupnya
garam dan lada secukupnya
air kaldu ayam secukupnya
minyak untuk menumis

CARA MEMASAK CAPCAY ENAK DAN SPESIAL :

Panaskan penggorengan, beri sedikit minyak. Setelah cukup panas, tumis bawang merah dan bawang putih hingga wangi. Masukkan potongan ayam, udang, hati ampela, aduk lalu masak hingga setengah matang.
Masukkan semua sayuran, aduk rata lalu beri garam dan lada secukupnya. Tambahkan air kaldu secukupnya lalu kentalkan dengan tepung maizena, aduk rata. Angkat dan sajikan panas.

Bahan dan bumbu :

250 gram udang, kupas kepala dan kulit
200 gram ayam, daging bagian dada, potong dadu
4 buah wortel, kupas dan potong serong
4 batang buncis, buang ujung dan potong-potong 4 cm
50 gram kapri
6 buah jagung muda, potong serong
150 gram kembang kol, potong-potong
3 lembar sawi hijau, potong 4 cm
2 batang daun bawang, potong-potong
300 ml air
3 sdm saus tiram
2 sdm kecap ikan
1 sdm minyak wijen
1 sdt kaldu ayam bubuk atau sesuai selera
1 sdt gula pasir
1 sdt merica bubuk
garam secukupnya
4 sdm larutan tepung maizena
5 sdm minyak zaitun atau minyak secukupnya untuk menumis
1 buah bawang bombay, cincang halus
2 butir bawang merah, cincang halus
3 siung bawang putih, cincang halus


CARA MEMBUAT CAPCAY GORENG :
Panaskan minyak, tumis bawang merah, bombay dan bawang putih hingga harum, masukkan ayam dan udang lalu aduk-aduk sampai berubah warna. Masukkan wortel dan tuang air lalu masukkan buncis, kapri, jagung dan masak hingga mendidih.
Masukkan sawi hijau dan daun bawang, aduk rata dan setelah agak layu bubuhi dengan garam, kaldu bubuk, gula dan merica. Masukkan larutan maizena lalu minyak wijen, saus tiram dan kecap ikan. aduk rata dan masak hingga bumbu mengental dan matang. Angkat dan siap untuk disajikan.

Semoga bermanfaat......

Wednesday, 7 October 2015




Sahabat Bisnis Salah satu masakan mengolah ayam yang hingga kini masih menjadi pilihan menu yang favorit di rumah adalah ayam goreng mentega. Selain cara masaknya yang sederhana, makanan ini memiliki citarasa yang enak dan lezat sehingga tak heran menu ini dikategorikan sebagai hidangan klasik.


Bahan dan Bumbu :
1 ekor ayam, potong-potong sesuai selera
100 gram mentega
1 buah bawang bombay, iris tipis
2 siung bawang putih, cincang halus
4 sendok makan kecap manis
4 sendok makan saus tomat
2 sendok makan saus sambal
garam dan lada bubuk secukupnya
minyak untuk menggoreng

CARA MEMBUAT AYAM GORENG MENTEGA :

Lumuri ayam dengan garam dan lada bubuk. Panaskan minyak, goreng daging ayam hingga matang, angkat lalu sisihkan.

Panaskan mentega, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum lalu masukkan ayam, aduk rata. Tuang kecap manis, saus tomat, saus sambal, garam dan lada. Aduk rata dan masak hingga bumbu meresap. Angkat dan sajikan.

Dalam menangani perjalan dinas ada berbagai macam dokumen yang memang harus di persiapkan dengan baik guna kelancaran perjalanan bisnis itu sendiri. Dokumen-dokumen ini meliputi:

  • Dokumen Internal
  • Dokumen Eksternal

Dokumen internal merupakan dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan/kakntor tempat seseorang bertugas. Contoh dari dokumen Internal ini adalah.

Surat tugas

Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), seringnya SPPD ini hanya digunakan pada unsur pemerintahan saja, namun tidak menutup kemungkinan digunakan pula pada perusahaan swasta.

Dokumen Eksternal adalah dokumen yang dikeluarkan oleh instansi terkait dan digunakan untuk perjalanan bisnis. Jenis dokumen ini biasanya berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan daerah tujuan dalam perjalanan bisnis. Jenis dokumen ini adalah:

  • Paspor
  • Visa
  • Exit Permit
  • Surat Keterangan Fiscal
  • Sertifikat kesehatan
  • Tiket Transportasi
  • Voucher penginapan

Saturday, 19 September 2015

Komunikasi merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh manusia, dimanapun, kapanpun, dan siapapun akan melakukan kegiatan ini, baik dikantor, disekolah, atau dimana saja setiap orang harus dapat bersosialiassi dengan lingkungannya. Salah satu cara menyesuaikan diri adalah dengan berkomunikasi, baik secara verbal maupun non verbal.

Komunikasi yang buruk akan menghambat individu untuk menyampaikan ide (baca Foktor-faktor penghambat komunikasi) , sedangkan komunikasi yang lancar sebaliknya akan memperlancar informasi/ide dari satu pihak ke pihak lain. Berikut ini dijelaskan Unsur-Unsur Komunikasi.

1. Comunicator (penyampai)

Comunicator adalah orang yang menyampaikan informasi/ide atau pesan. Komunikator dapat berupa perorangan maupun kelopok. Contohnya, Guru yang memberikan materi pelajaran dikelas.


2. Communicate (pendengar)

Comunicate/komunikan merupakan orang yang menerima/mendengar pesan/ide dari comunikator/penyampai. Komunikan ini dapat berupa perorangan atau kelompok. Contoh, siswa yang mendengarkan guru menyampaikan materi.


3. Message (pesan)

Unsur berikutnya adalah pesan/ide atau informasi yang mengandung arti yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa kata-kata, gambar, suara, warna, tulisan, sandi, perasaan, dll. Contoh. Spanduk iklan, Rambu lalu lintas.

4. Media

Media atau alat penyampai pesan yang berguna untuk menyampaikan pesan baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh, telepon, televisi, surat, internet, dll.

5. Feedback (respon)

Unsur terakhir dalam komunikasi adalah tanggapan/respon dari pihak komunikan/pendengar terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Respon dari komunikan juga beragam diantaranya adalah.

Zero Feedback, yaitu pesan yang diterima oleh komunikan dari komunikator yang tidak dimengerti oleh komunikan. Biasanya terjadi jika pendengar tidak paham terhadap apa yang disampaikan penyaji.

Possitive Feedback, adalah respon mengerti dari komunikan kepada komunikator.
Neutral Feedback, adalah respon yang tidak memihak, artinya pendengar tidak mendukung maupun menentang.
Negative Feedback, merupakan kebalikan dari neutral feedbak, dimana pendengar memberikan respon yan gmnyudutkan penyaji/komunikator.

Selain lima unsur diatas ada pula beberapa pendapat yang mamasukkan satu unsur lain yakni barrier (hambatan), barrier adalah hambatan pada saat melakukan komunikasi.

Komunikasi akan berjalan lancar bila tidak terjadi berbagai kendala pada saat komunikasi berlangsung. Alangkah tidak nyamannya apabila kita sedang serius berkomunikasi tiba-tiba terhambat hanya karena hal-hal yang sepele. Apalagi jika sedang berbincang serius mengenai urusan pekerjaan. Pasti sangat merepotkan. Agar komunikasi berjalan efektif (baca unsur-unsur komunikasi). Berikut ini akan sedikit dibahas beberapa faktor penghambat komunikasi.


1. Kurangnya Kecakapan

Penyampai yang kurang baik dalam menyampaikan pesan seperti gugup, berbicara terbata-bata, gemetar, ataupun sikap lainnya, tak pelak akan mengesalkan si pendengar. Walaupun pesan yang akan disampaikannya penting, namun dengan kemasan yang kurang menarik audiens tentu kurang respon dengannya. Adapun cara mengatasinya si penyampai pesan harus banyak berlatih agar lebih terampil berbicara.



2. Ketepatan Sikap

Sikap yang tidak tepat pada saat berkomunikasi juga mendukung penghalang komunikasi yang efektif, contohnya adalah sikap meremehkan pendengar, ataupun sebaliknya sikap meremehkan komunikator. Hal ini dapat diatasi dengan menjalin sikap kooperatif, (simpatik, memperhatikan dengan seksama) tentunya dibutuhkan komunikasi awal yang baik.


3. Miskin Materi

Materi menjadi hal penting pada saat komunikasi, sedikitnya materi pembicaraan mengakibatkan audiens cepat bosan, dan informasi yang disampaikan juga menjadi kurang detail. Mengatasi hal ini tidak ada jalan lain kecuali menambah wawasan dan banyak menimba ilmu.

4. Kurang Sensistif

Selain harus memiliki penguasaan materi yang baik, pemateri juga harus memahami siuasi audiens, jangan sampai materi yang disampaikan menjadi mubazir karena tidak sesuai dengan daya nalar penontonnya. Solusinya komunikator harus membiasakan diri dan melihat sistem sosial yang ada di hadanpannya.

5. Kesalahan Bahasa

Bijak-bijaklah menggunakan bahasa, sebab bahasa yang memiliki makna ganda akan menimbulkan salah tafsir bagi pendengar. Beberapa bahasa juga mungkin berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Pemecahan masalahnya dengan menggunakan istilah yang tidak ambigu, juga dengan memilih bahasa resmi saja.

6. Jarak

Jarak antara audiens dengan pemateri sedikit banyak akan mempengaruhi daya tangkap indera pendengaran. Untuk mengatasinya gunakanlah media seperti handphone, internet, speaker, dll.

7. Monoton
Komunikator yang berbicara terus menerus dan tidak memberikan kesempatan untuk bertanya kepada komunikan akan menghambat komunikasi, karena tidak diketahui apakah tujuan penyampaian sudah tercapai atau belum. Cata mengatasinya, berilah kesempatan komunikan untuk mengungkapkan pendapatnya agar komunikasi menjadi lebih efektif.



Untuk mengatasi hambatan komunikasi silahkan baca Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi



Pada kurikulum 2013 ini mata pelajaran Paket Pengolahan Angka (spreadsheet) juga masih akan hadir menemani keseharian belajar anak akuntansi. Untuk sekilas memahami materi yang akan didapatkan pada mata pelajara Spreadsheet ini, berikut ini dapat dilihat materi apa saja yang terangkum dalam kurikulum 2013.


Rangkuman Materi pelajaran Program Pengolahan Angka/Spreadsheet ini diolah dari silabus kurikulum 2013 untuk Bisnis dan Manajemen.

Pada Spreadsheet program yang digunakan adalah MS. Excel dan sejenisnya, maka sangat disarankan bagi bapak/ibu pengajar akuntansi di SMK untuk menguasai MS Excel.

Berikut materi Spreadsheet Untuk Kelas X Semester I dan II

Semester 1

Standar Operasional Prosedur (SOP) Paket Program pengolahan Angka/Spreadsheet (2 Jp)
Pengertian, jenis, dan fungsi program paket Program Pengolahan Angka/Spreadsheet (2 Jp)
Sumber Data (2 Jp)
Data (2 Jp)
Cell (2 Jp)
Jenis dan Funsi rumus matematika (4 Jp)
Jenis dan Fungsi rumus statistik (16 Jp)
Jenis dan Fungsi Date Time (24 Jp)
Jenis dan Fungsi Grafik (12 Jp)
Jenis dan fungsi rumus semi absolut, absolut dan logika (14 Jp)

Semester 2

Bagan Alir Siklus Akuntansi (14 Jp)
Teknik Membuat Aplikasi Jurnal Transaksi (14 Jp)
Teknik Membuat Aplikasi Buku Besar (14 Jp)
Teknik Membuat Aplikasi Buku Besar Pembantu (14 Jp)
Teknik Membuat Aplikasi Neraca Lajur (14 Jp)
Teknik Membuat Aplikasi Neraca (14 Jp)
Teknik Membuat Aplikasi Laba Rugi (14 Jp)
Teknik Membuat Aplikasi Laporan perubahan Modal (14 Jp)
Teknik Membuat Aplikasi Laporan lainnya yang relevan (14 Jp)

Popular Posts

Download E-Book

Lihat Selengkapnya